Bisnis.com, TULUNGAGUNG—Potensi kelautan di kawasan
pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, hingga saat ini belum
tergarap optimal, karena minimnya fasilitas sarana tangkap ikan dan
faktor infrastruktur pelabuhan.
"Nelayan di kawasan ini hampir
tidak ada yang memiliki kapal besar yang mampu mengarungi samudera
hingga batas 20 mil. Hal ini menyebabkan hasil tangkap ikan mereka masih
sangat minim," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tulungagung, Suprapto, Jumat (14/11/2014).
Ia mengatakan rata-rata
produksi ikan di sembilan pantai yang ada di pesisir selatan
Tulungagung diperkirakan masih kurang dari 70 ton.
Volume produksi itu masih jauh dari target produksi keseluruhan, yakni 100 ton atau 3.000 ton per bulan.
"Produksi ikan di kawasan ini seharusnya masih bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.
Suprapto menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil tangkapan ikan laut tidak maksimal.
Salah satu kendala yang menonjol adalah minimnya jumlah pelabuhan, sehingga tidak banyak nelayan dari daerah luar yang datang.
Para
nelayan andon (pendatang) biasanya lebih suka tinggal dan beraktivitas
di daerah yang memiliki sarana pelabuhan memadai, seperti Pelabuhan
Perikanan Nusantara (PPN) Prigi di Trenggalek, Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) Tamperan di Pacitan, atau Pelabuhan Tambakrejo di Kabupaten
Blitar yang memiliki sarana tempat pelelangan ikan.
Selain itu,
lanjut dia, ukuran perahu nelayan di Tulungagung hampir semuanya
berkapasitas kecil, sehingga hanya mampu menangkap ikan sejauh 10 hingga
15 mil saja.
"Padahal batas laut kita sejauh 20 mil sisanya masih belum tergarap sama sekali," kata Suprapto.
Untuk
memaksimalkan daya tangkap ikan laut, Suprapto berharap pemerintah
melirik pembangunan di wilayah Pantai selatan Jawa Timur.
Menurutnya, potensi laut selatan Jawa bisa melebihi wilayah pantai utara.
"Kami berharap pembangunan bisa dilakukan di wilayah selatan laut jawa," ujarnya.
Sebagai
perbandingan, otoritas Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi
mematok target produksi ikan selama kurun 2014 sebesar 24,43 ribu ton.
Jumlah ini sedikit di atas target produksi tahun lalu yang tercapai
sekitar 20 ribu ton.
Namun menurut Kepala PPN Prigi, Dwi Yuliono
Rochayadi dalam satu kesempatan wawancara dengan Antara, disampaikan
bahwa salah satu kendala utama penyebab rendahnya produksi ikan di
kalangan masyarakat pesisir selatan Jawa, khususnya Trenggalek dan
Tulungagung, adalah karena jiwa kebaharian mereka yang rendah.
"Tradisi
sejarah melaut nelayan sini tidak sehebat seperti di daerah pantai
utara atau Sulawesi yang bisa melaut hingga berhari-hari. Mereka
menyadari hidup mereka di laut. Di sini tidak, melaut sehari tidak
pulang saja keluarga di rumah sudah cemas," ujarnya.
Source : Antara
Editor : Wahyu Darmawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar